Ku pahami

Sungguh, semua diluar dugaanku... diluar kemampuanku.. diluar pikiranku. Semua mengalir begitu saja, mengikuti alur perjalanan hidup yang aku sendiri tidak tahu.

Aku coba susun kembali semua keping-keping kejadian yang aku lalui, kupilah dan kupilih... mana yang memang aku ingin lakukan, mana yang memang terjadi demikian saja dan mana yang terlaksanakan.

Sungguh... aku terkejut, semua keping kejadian diluar apa yang ada dalam benakku, semua terjadi demikian saja. Koq bisa sih?

Aku coba instropeksi diri, aku uji hatiku sendiri, apakah semua kejadian ini memang yang aku rencanakan, yang aku inginkan atau memang awalnya adalah kejadian luar biasa yang sanggup menggugah bathin yang terabaikan, mengusik hati yang terdiamkan.

Benar. Aku mencintai, aku menyayangi... andai ada kata yang bisa gantikan semua ungkapan itu agar kamu tahu bahwa kecintaan ku selalu aku pahami.

Gugat

Hati ini gundah....
Banyak hal-hal diluar sepengetahuanku... diluar kemampuanku.. Mungkin ini ujian saat keinginan bertobat atas segala perbuatan dosa yang aku lakukan. Aku ingin qana'ah, wara', tawadhu, bersabar, zuhud dan selalu istiqomah...

Bukan kamu yang ku maksud tapi DIA,... Aku ingin gugat DIA atas skenario yang diberlakukannya pada ku... Tapi aku takut, aku takut tidak qana'ah, tidak wara, ingkar, menjadi pendosa, bahkan mungkin akan ditutupi hatiku sehingga aku tidak berkesempatan tuk mencapai khusnul khatimah...

Atau... apakah aku selalu menyalahkan keadaan dan tidak pernah mau instropeksi diri, tidak sanggup untuk menyalahkan diriku sendiri?

Jalan mana lagi yang harus aku tempuh, cara mana lagi yang harus aku jalani, apakah semua yang aku lakukan hanyalah kesia-siaan... jadi.. dimana kalimat sakti "semua itu ada hikmahnya?

Ketulusan

Ketulusan...
Itu yang aku rasakan selama bersama kamu...
Hingga akhirnya lambat laun kedalaman hatimu semakin mendangkal...
Dan pada akhirnya yang tersisa hanya permukaan saja....

Cinta...
Aku mencinta bukan karena.
Aku menyayang bukan disebab.
Sebab aku tahu karena ada sebab akibat
Karena aku tahu sebab ada karena akibat
Aku tidak ingin sebab karena akibat
Aku tidak ingin karena sebab akibat

Yang kutahu...
Kudengar bisikan hati...
Kutelusuri pencarian jiwa...
Kupelihara kecintaan itu...
Mencinta bukan meminta
Mencinta bukan menerima
Mencinta bukan keinginan
Cintalah yang menginginkan.

Ya Kamu !

Bebaskan kebenaran? apakah kebenaran selama ini tidak bebas?
Bebas kebenaran? Apakah semua hanya tipu daya?
Bebas benar? Tidak perlu mengurung dalam kebebasan !
Kebenaran bebas? Bebas bukan untuk dibenarkan !
Benar kebebasan? Ya.

Ya, karena kebenaran bebas untuk kebenaran,
kebenaran tidak untuk dibebaskan,
karena kebenaran telah bebas dengan benar
dan kebenaran bukan untuk kebebasan !


Kebenaran itu Kamu !
Kebebasan itu Kamu !
Kebenaran Kebebasan itu Kamu !
Kebebasan Kebenaran itu Kamu !
Karena Kamu...
Itulah Kamu...

Aku tidak minta dipahami...
Aku tidak minta dibenarkan...
Aku tidak minta dimengerti...
Karena aku ingin mencinta...
Karena aku ingin menyayangi...
Ikhlas... lillahi ta'ala